Kita sdh mahfum bahwa selama ini dikalangan
masyarakat sdh berkembang paradigma yang menganggap bahwa yahudi
adalah suatu ras yang mempunyai kelebihan dalam hal kecerdasannya.
Tapi benarkah demikian ?
apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan
memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau
hasil usaha sendiri?
Mari kita mulai dari masa kehamilan:
Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya
tengah mengandung anak, maka langsung sang ibu tersebut sering
bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika.
Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk
mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir.
Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan
ketenangan.
Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan
yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup
nantinya.
Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan
untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya.
Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius.
Dan para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus
menerus mengerjakan soal matematika yang ada sampai tiba saat
melahirkan. Kadang mereka mengerjakan bersama suaminya dan bertanya
kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang terasa sulit.
Artinya…mereka tidak melatih kecerdasan otak
anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari
sejak di dalam kandungan, Sebuah perencanaan yang dalam sekali
bukan?!.
Cara makan keluarga Yahudi :
Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan
kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya
roti dan ikan tanpa kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad
yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh
baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang
tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak
didalam kandungan. Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius
juga dalam kerajinan memakan daging ikan ), Ini adalah adat orang
orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu
yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan,
mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),”Biasanya
kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada
bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan
ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama
kacang badam.
Perinsip : “ kalau sudah makan ikan, tidak boleh
ada daging yang dimakan bersamaan “ ternyata sama dengan perinsip
makannya Rasullullah S.A.W, manusia terjarang sakit sedunia )
Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum
hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi
Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan
memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah
buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran
di sekolah. Ternyata makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan
buah busuk. Karena proses pencernaan makanan di dalam perut kita itu
memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat buah mengalami antrian
yang panjang sampai akhirnya dia keburu busuk duluan.( Pernah
membiarkan apel yang sudah terkelupas khan ? lama-lama akan kuning
dan bisa membusuk khan ? itu hanya didiamkan dan terkena udara
loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita ?
Sudah pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan
buah setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan
buah sebelum makan nasilah yang benar, bukan setelah makan nasi.
Percuma. )
Masa kanak-kanak
Spoilerfor buka:
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi
akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat
diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak
anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun
kebelakang!” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap
oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi
kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah,
menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan
menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari
persiapan untuk membela negara.
anak-anak yang jago dalam hal olahraga, biasanya
mereka mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang cepat, karena
otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari bagus atau
tidaknya prestasi mereka disekolah.
Sekolah Tinggi di yahudi
Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran
sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka
kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan
serius. Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan
teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas
ekonomi. Dr Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat mereka
begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Di akhir tahun
diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dan mereka
harus mempraktekannya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar
setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda
terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Merokok bagi mereka adalah sesuatu yang tabu.
Bila
Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok.
Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka.
Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan Israel,
penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak
manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal
membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari
saintis gen dan DNA Israel.
Kesimpulan, melahirkan anak dan keturunan yang
cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa
diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi
mungkin?
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari
saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak
Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab
dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian
anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga
minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih
dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah
anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya
nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu,
sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik
sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz
al-Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi
sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka
sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi
seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran
orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para
penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh
Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an.
Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu
memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia.
Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal
Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan
berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah
giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia . Bagaimana
perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi
penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah
Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura
selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya
sangat mahal.