Senin, 11 Mei 2015

Cara Memanjakan Bayi Agar Membuatnya Cerdas


Setiap orangtua tentunya mengasuh anaknya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang mendidik anaknya dengan disiplin keras dan ada juga yang memanjakan anak-anaknya. Penelitian menunjukkan bahwa kasih sayang yang diberikan sejak dini kepada bayi penting dalam kepribadian dan kecerdasannya. Dilansir Kompas.com, penelitian yang dilakukan oleh Prof Darcia Narvaez bersama timnya di Fakultas Psikologi Universitas Notre Dame, Amerika Serikat mennunjukkan bahwa memanjakan bayi secara tepat bisa membuat perkembangannya menjadi lebih baik sehingga ia bisa tumbuh lebih cerdas.
Lalu, bagaiamana cara yang tepat memanjakan si kecil? Untuk mengetahuinya, sebaiknya Anda simak cara berikut ini:
1. Menggendong Banyak manfaat yang didapat bayi bila Anda sering menggendongnya, antara lain bisa membuatnya merasa nyaman, aman, terlindungi dan disayangi. Selain itu, kegiatan selama menggendong si bayi, seperti bekomunikasi, bermain, dan lain sebagainya bisa menstimulasi berbagai aspek kecerdasannya.
2. Memeluk Saat Anda memmeluk si bayi, ia akan merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Ia akan merasa senang dan menikmati setiap dipeluk oleh ibunya. Untuk itu, pelukan pun menjadi kebutuhan bayi sehingga saat kebutuhan itu datang bayi akan mengeluarkan tanda berupa tangisan atau rengekan. Ada ahli yang mengatakan bahwa pelukan dapat menurunkaan perasaan cemas, takut, kesepian, dan emosi negatif lainnya serta berpengaruh terhadap kecerdasan anak.
3. Tidur bersama Saat si bayi berusia 6 bulan, Anda disarankan untuk tidur bersamanya. Tujuannya adalah agar bisa menyukseskan pemberian ASI eksklusif sekaligus menjalin kedekatan antara ibu dan bayi. Selain itu, ada penelitian yang mengatakan bahwa tidur bersama si bayi dalam satu ranjang bisa membangun ikatan emosi lebih kuat atara orangtua dan bayi.
4. Menjalin komunikasi Saat menggendong bayi, ada baiknya untuk melakukan komunikasi juga kepadanya. Misalnya, mengatakan apa saja yang sedang Anda lakukan, ada benda apa disekelilingnya, dan lain sebagainya. Mengajak bayi berbicara bisa membantu menstimulasi kecerdasan bayi dalam berbahasa. Untuk itu, Anda juga harus menggunakan kata-kata yang lembut dan positif saat mengajaknya berkomunikasi.
5. Memberikan nutrisi yang tepat Nutrisi berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Memberikan nutrisi yangv tepat bukan hanya membuat bayi jadi terlihat sehat dan kuat, tetapi juga bisa membuatnya cerdas. Untuk itu, Anda harus memilih makanan yang aman untuk dikonsumsi si bayi.
6. Respon tangisan dengan tepat Merespon kebutuhan bayi sama saja Anda memenuhi kebutuhannya. Agar respon yang diberikan tepat, Anda harus mengenali terus kebutuhannya dan terus berinteraksi padanya. Bersikap tenang saat ia menangis merupakan salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk membuatnya merasa nyaman.
7. Stimulasi tepat Stimulasi merupakan upaya untuk mendorong atau memaksimalkan tumbuh kembang anak. Stimulasi sebaiknya diberikan sejak dini, bahkan sejak anak dalam kandungan kemudian dilanjutkan setelah ia lahir. Anda bisa menstimulasinya dengan berbagai jenis mainan. Lakukan komunikasi dan kontak mata saat menstimulasi bayi. Tujuannya agar Anda bisa lebih dekat sekaligus megetahui responnya.
8. Memberiikan fasilitas terbaik Fasilitas yang diberikan seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan atau tahapan perkembangan si bayi. Fasilitas untuk bayi tersebut, seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Anda harus memenuhi kebutuhannya tersebut sesuai dengan perkembangannya agar membuat si bayi merasa nyaman.


Cara Membuat Anak Bayi Cerdas Pintar


Apakah Kita bisa membuat anak bayi jadi cerdas dan pintar, Bagaimana cara merawatnya? Menurut beberapa artikel yang saya baca, Saya menyimpulkan bahwa sentuhan dan kasih sayang ibu lah yg bisa mendukung perkembangan otak bayi secara maksimal. Interaksi antara ibu dan bayi ternyata sangat memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan fisik dan mentalnya. Sebagai orang awam mungkin hal ini biasa-biasa saja dan tidak ada pengaruh pada kecerdasan apalagi pintar. Tapi beberapa studi telah memberikan bukti mengejutkan. Coba Anda perhatikan pernyataan dari beberapa sumber yg saya peroleh :
Menyusui sampai maksimal usia 24 bulan ternyata bisa memberikan stimulasi visual yg sangat baik. Dengan memindahkan posisi bayi dari payudara sebelah kiri dan kanan secara bergantian ternyata memberikan sudut penglihatan yg berbeda dan ini melatih sekaligus merangsang impuls perkembangan otak untuk mengenali juga mengingat. Selain itu ASI adalah nutrisi terbaik untuknya. Ibu pintar pasti akan memberikan ASI.
Demikian juga dengan sentuhan ibu dalam bentuk interaksi, komunikasi, bercanda, bermain secara keseluruhan senantiasa akan membuat bayi mendengar, merasakan, mengenali juga mengingat sehingga membantu perkembangan positif pada aspek kognitif seperti kepekaan terhadap lingkungan, pengolahan informasi, suasana hati, atau perilaku. Sehingga membuat bayi jadi cerdas juga pintar ( Sumber: http://alturl.com/87f79 ).
Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa anak yg dibacakan sajak dalam beberapa tahun dari sejak bayi, kelak Ia menjadi pembaca yang lebih baik dan pintar di sekolah, "jelas Diamant-Cohen." Dengan membiasakan memperdengarkan sajak, Anda juga mengajarkan bayi untuk mendengarkan. Otak akan siap untuk membaca serta menerjemahkan dari kata yang terdengar atau kata-kata tertulis di kemudian hari. ( Sumber: http://alturl.com/e8yg3 )
Saran Saya adalah bacakanlah Al Quran karena bacaannya berupa karya sastra yang maha indah. Selain itu huruf-hurufnya mempunyai tempat keluar bunyi yg masing-masing berbeda sehingga memberikan impuls yg kaya ke otak.
Latihlah bayi Anda agar lebih banyak beraktivitas secara teratur supaya bayi ibu jadi cerdas dan pintar. Sesuaikan kegiatan ini dengan umurnya. Hal ini penting Anda lakukan untuk melatih keseimbangan, kemampuan membaca lingkungan, melihat serta mendengar.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Ahmad Qawasmi di Yale University di New Haven, Connecticut dan Al-Quds University di Yerusalem menyatakan bahwa Asam lemak (AA dan DHA) pada susu formula khusus tidak bisa membuat bayi jadi cerdas atau pintar. Akan tetapi, zat ini bermanfaat untuk perkembangan penglihatan atau fungsi kekebalan tubuh anak bahkan ada kemungkinan mempengaruhi aspek perkembangan kognitif

Mengapa Yahudi Pintar dan Genius ??


Kita sdh mahfum bahwa selama ini dikalangan masyarakat sdh berkembang paradigma yang menganggap bahwa yahudi adalah suatu ras yang mempunyai kelebihan dalam hal kecerdasannya. Tapi benarkah demikian ?
apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Mari kita mulai dari masa kehamilan:
Begitu wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak, maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika.
Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan.
Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya.
Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya.
Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius.
Dan para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus menerus mengerjakan soal matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka mengerjakan bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang terasa sulit.
Artinya…mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan, Sebuah perencanaan yang dalam sekali bukan?!.
Cara makan keluarga Yahudi :
Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan daging ikan ), Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),”Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Perinsip : “ kalau sudah makan ikan, tidak boleh ada daging yang dimakan bersamaan “ ternyata sama dengan perinsip makannya Rasullullah S.A.W, manusia terjarang sakit sedunia )
Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah. Ternyata makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses pencernaan makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat buah mengalami antrian yang panjang sampai akhirnya dia keburu busuk duluan.( Pernah membiarkan apel yang sudah terkelupas khan ? lama-lama akan kuning dan bisa membusuk khan ? itu hanya didiamkan dan terkena udara loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita ? Sudah pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan buah setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum makan nasilah yang benar, bukan setelah makan nasi. Percuma. )
Masa kanak-kanak
Spoilerfor buka:
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
anak-anak yang jago dalam hal olahraga, biasanya mereka mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari bagus atau tidaknya prestasi mereka disekolah.
Sekolah Tinggi di yahudi
Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dan mereka harus mempraktekannya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Merokok bagi mereka adalah sesuatu yang tabu.
Bila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen dan DNA Israel.
Kesimpulan, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia . Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.


Cerdas dan Sholeh Sejak Dalam Kandungan


Memiliki anak yang cerdas dan sholeh pasti merupakan dambaan setiap orang tua. Harapan itu bukanlah suatu hal yang mustahil apabila dipersiapkan sejak dini. Bukan berarti harus menunggu punya anak terlebih dahulu untuk mempersiapkan semua itu, tetapi bisa dipersiapkan sejak anak masih didalam kandungan, ataupun bahkan sejak orang tua belum menikah pun juga sudah bisa mempersiapkan.
Siapa yang tidak bangga apabila memiliki anak yang berprestasi disekolah? Siapa yang tidak bangga apabila anak-anaknya memiliki bakat dan karya yang bermanfaat? Siapa yang tidak merasa bahagia memiliki anak-anak yang sholeh? Siapa pun itu, bagaimana pun kondisi sosial dan ekonomi seseorang, pasti menginginkan anak-anaknya pintar, sukses, dan berakhlak baik.

Memiliki anak yang cerdas dan pintar bukanlah suatu hal yang gampang. Bagaimana memilihkan sekolah yang terbaik untuknya, menjaga makanan yang masuk ke dalam perutnya, mengontrol jam belajar dan rutinitas sehari-harinya, memberi les tambahan seperti les bahasa diluar jam sekolahnya, dll. Setiap orang tua berusaha memberikan yang terbaik sesuai kemampuan masing-masing. Namun, tahukah kita, sebenarnya pendidikan anak bisa dimulai sejak anak dalam kandungan? Tentu saja bukan seperti orang dewasa dengan mengajari membaca atau berhitung kepada si janin. Tapi bayi di dalam kandungan dapat mendengar bunyi-bunyi tertentu sambil mengalami sensasi tertentu.
Misalnya, tatkala si Ibu mengatakan 'tepuk', anak dalam kandungan mendengar bunyi 't-e-p-u- dan k', karena pada saat yang bersamaan si ibu menepuk perutnya. Kombinasi bunyi dan pengalaman ini memberi kesempatan bagi anak dalam kandungan untuk belajar memahami hubungan tentang bunyi dan sensasi pada tingkat pengenalan praverbal.
Otak adalah suatu organ yang komponen lemaknya ± 60%. Pada masa perkembangan janin dalam kandungan, otak mengambil 70% dari total energi ibu. Selama dalam kandungan sampai dengan bayi lahir untuk perkembangan otak dan saraf yang optimal dibutuhkan asam lemak esensial yang spesifik misalkan decosahexanoic Acid (DHA) yaitu asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids).Perlu diketahui bahwa perkembangan otak manusia dimulai dalam kandungan dan perkembangannya menjadi lambat setelah usia 3 tahun, jadi DHA penting pada fase ini.
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pra lahir menunjukan bahwa selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa, dan mengetahui perbedaan antara gelap dan terang. Ketika umur kandungan telah mencapai lima bulan, maka instrumen indra anak dalam kandungan sudah potensial menerima stimulasi dan sensasi dari luar rahim, seperti indra peraba bayi sudah bisa merasakan sentuhan dan rabaan orang tuanya, indra pendengaran bayi sudah mampu mendengar, misalnya suara khas ibunya, dan indra penglihatan bayi sudah mampu melihat sinar terang dan gelap di luar rahim. Dengan latihan pendidikan pralahir berarti memberikan stimulasi sistematis bagi otak dan perkembangan saraf bayi sebelum dilahirkan. Selain itu,latihan-latihan edukatif pra lahir membantu bayi lebih efektif dan efisien dan menambah kapasitas belajar setelah ia dilahirkan.

Para peneliti telah menemukan banyak hal, mengenai keistimewaan pendidikan pralahir ini, diantaranya adalah: peningkatan kecerdasan otak bayi, keseimbangan komunikasi lebih baik antara anak (yang telah mengikuti program pendidikan pralahir) dengan orang tuanya, anggota keluarganya dan atau dengan lingkungannya dibanding dengan teman-temannya yang tidak mengikuti program pendidikan pralahir. Dr.Craig dari University of Al-abama menunjukkan bahwa program-program stimulasi dini meningkatkan nilai tes kecerdasan dalam pelajaran utama pada semua anak yang diteliti dari masa bayi hingga usia 15 tahun. Anak-anak tersebut mencapai kecerdasan 15 hingga 30 persen lebih tinggi.
Sebenarnya, keistimewaan-keistimewaan pendidikan anak dalam kandungan (anak pralahir) merupakan hasil dari sebuah proses yang sistematis dengan merangkaikan langkah, metode dan materi yang dipakai oleh orang tuanya dalam melakukan pendidikan (stimulasi edukatif) dan orientasi serta tujuan ke mana keduanya mengarah dan mendidik. Bahkan dalam Islam, pendidikan pralahir ini hendaklah dimulai sejak awal pembuahan (proses nuthfah). Artinya, seorang yang menginginkan seorang anak yang pintar, cerdas, terampil dan berkepribadian baik (saleh/salehah), ia harus mempersiapkan perangkat utama dan pendukungnya terlebih dahulu.
Adapun persiapan yang perlu dilakukan adalah memulai dan melakukan hubungan biologis secara sah dan baik, serta berdoa kepada Allah agar perbuatannya tidak diganggu setan dan sia-sia. Selain itu,menggantungkan permohonan hanya kepada Allah semata agar dikaruniai seorang anak yang shaleh.

Rasulullah bersabda: "Manakala seseorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya terlebih dahulu mengucapkan 'Bismillaahi, Allohumma janibnaasy syaithoona wa jannibi syaithoona maa rozaqtanaa' (dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang akan Engkau anugrahkan kepada kami dari gangguan setan), kemudian dilahirkanlah dari keduanya seorang anak,niscaya selamanya setan tidak akan mengganggunya." (Muttafaqun 'Alaihi).
Subhanallah, Rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa seorang anak yang lahir dengan awal yang baik maka selamanya tidak akan diganggu setan. Tidakkah kita terpesona dengan kalimat-kalimat di atas?

Praktek memberikan stimulus pendidikan anak dalam kandungan telah dilakukan jauh sebelum teori dan praktek di atas dikembangkan. Konon,Nabi Zakaria telah memberikan stimulasi pendidikan pada anak pralahir yaitu anak yang dikandung oleh istrinya, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur'an surat Maryam (19) ayat 10-11. Di dalamnya dijelaskan bahwa pelayanan stimulasi pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Zakaria telah membuahkan hasil yang yang bagus, yakni anak yang memiliki kecerdasan tinggi dalam memahami hukum-hukum Allah. Selain itu digambarkan pula bahwa anak yang dikaruniai itu adalah sosok yang terampil dalam melaksanakan titah Allah, memiliki fisik yang kuat, sekaligus seorang anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya, sebagaimana diisyaratkan pada kelanjutan ayat 12-15 masih dalam surat yang sama. Bahkan,kemudian anak tersebut dipercaya dijadikan pewaris tunggal orang tuanya yakni tugas kenabian. Subhanallah. Ini adalah suatu praktek pendidikan anak dalam kandungan yang dilakukan secara bersama antara suami dan istri dengan kesamaan visi dan misi yaitu orientasi pendidikan yang bersumber pada motivasi untuk memurnikan keesaan Allah semata. Sebuah kondisi yang membuahkan keridhaan Allah sehingga dengan curahan rahmat-Nya keberkahan pun mengalir mengiringi laju bahtera rumah tangga tersebut.

"Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka,setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan,dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata, 'Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh,tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur'." (Al-A'raaf : 189)
"Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):"Bukankah Aku ini Tuhanmu". Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi"." (QS. Al-A'raaf: 172).
Pernyataan ini harus terus melekat dalam cita-cita hidup dan kehidupan setiap manusia, mulai sejak alam rahim (alam kandungan ibu),di dalam alam dunia, dan sampai alam akhirat.
Sebagai orang tua yang memegang prinsip ajaran Islam, sebaiknya ia dapat memformulasikan keyakinannya itu dalam kehidupan anak-anaknya kelak. Hal mendasar yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan beribadah bagi anaknya yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kandungannya.

Untuk mencapai sifat-sifat kesempurnaan akhlak ini hendaklah orangtuanya memberikan contoh-contoh positif bagi anak-anaknya termasuk anak yang masih dalam kandungannya. Contoh keteladanan orang tua kepada anak yang masih dalam kandungan cukup hanya dengan memberikan sensasi-sensasi positif,dengan lembut penuh kasih sayang yang berorientasi kepada akhlak,seperti berbicara sopan, penuh rasa hormat, dan kasih sayang,mengharapkan anak-anak dalam kandungan responsif dan mengulang-ngulang latihan/sensasi tersebut, dengan rasa tenang dan senang.

Dengan membiasakan langkah-langkah sederhana dalam berbagai materi yang dapat memberikan sensasi atau stimulasi di mana si Bayi didalam kandungan dapat menjawab atau meresponsnya, diharapkan si anak kelak dapat lebih banyak menerima dan meningkatkan minat dan keterampilan pada hal-hal yang baru. Seperti membiasakan dalam rutinitas shalat fardhu diawal waktu,  berpuasa sunnah, shalat qiyamul lail, mengaji dan banyak ibadah lain adalah suatu contoh keteladanan orang tua kepada anak sejak dalam kandungan. Dengan demikian berarti si anak tersebut telah terbiasa diajak belajar menjalani ibadah dalam rangka taqarrub kepada Allah Swt. Sehingga keadaan tersebut dengan sendirinya akan meningkatkan daya kecerdasan otak dan sensitif terhadap suasana ilmiah si anak pralahir.